NUSAN.ID – Final spektakuler antara 2 tim tangguh Boca Jr kontra Ultraman berlangsung sengit. Tim Boca Jr yang diperkuat Osman, Suryanto, Herry, Agus, Disksen, Delvin, Kenneth, Arif, Yoga, Kiki dan sang kapten Kevin. Sedangkan ditim Ultraman diperkuat Khie Seng, Jeffrey, Suliyanto, Joni, Khe Ben, Ali Chandra, Robin, Jefrry, Heru Gunawan dan Herman selaku kapten.
Sebelum laga final berlangsung, laga perebutan tempat ketiga dan keempat sudah duluan berlangsung.
Kedua tim ini mencapai partai puncak tentu sudah melalui pertarungan dengan berbagai tim. Ultraman menang sudah di jagokan untuk meraih gelar juara. Namun Boca Jr memberikan surprise dengan tampil meyakinkan menaklukan Avenger salah satu tim unggulan dibabak semifinal.
Sebelum partai final dimulai terlebih dahulu dua tim memasuki lapangan dan saling berhadapan untuk selanjutnya lagu indonesia Raya menggema dilapangan basket Perbasi. Dipandu Lia Rosanti penonton yang berada di tribun diminta berdiri dan bersama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Setelah selesai partai final pun digelar disaksikan langsung oleh Kadispora Tanjunginang Ruli Friady yang duduk di tenda kehormatan didampingi ketua Perbasi Tanjungpinang, Gilang Ichsan Pratama.
3 wasit Perbasi Firdaus, Andre dan Berdi tanpa Nardi yang sedang memiliki kesibukan lain tetap setia memimpin laga pemuncak ini. Kompak ketiganya berseragam hitam dengan panduan celana senada.
Formasi 2 tim yang berlaga fisik kali ini cukup balance dengan postur bongsor dan tinggi. Dan pemain pun cukup lengkap memungkinkan rotasi pemain hingga kuarter keempat. Mengebrak game pertama dalam hitungan detik Boca Jr langsung mencetak lewat shoot three poin.
Tetapi tidak berselang lama nomor punggung 10 Khe Ben membalas dengan shoot three poin juga. Balas membalas semakin menyerukan teriakan suporter dari tribun penonton.
Nomor punggung 13, Khe ben bersama Krisna yang karib disapa Chen terus melakukan serangan ke kubu Boca Jr secara bertubi-tubi. Kapten Herman lebih banyak turun memimpin rekan-rekannya. Sebagai senior basket dan berperan sebagai pelatih ketenangannya dalam menghadapi lawan usah dipertanyakan lagi.
Pertarungan seru ini poin sempat draw diangka 9. Krisna yang bertubuh kurus dengan lincah terus mengusik kubu pertahanan lawan yang berbuah poin. Ia menyelinap diantara para pemain kolaborasi dengan pemain lain tiba-tiba tiba saja ia sudah dibawah ring lawan dan melakukan shoot. Dan gol ! Yang menarik dia tim ini sama-sama jago memanfaatkan bola rebound.
Dengan serangan yang terus dilakukan saat turun minum Ultraman memimpin skor 15-11. Dan kuarter pertama diakhiri dengan keunggulan Tim Herman 24-16.
Dilihat dari kekompakan tim harus diakui tim Herman unggul bahkan saat menerobos defense lawan bermain taktik yang sudah terstruktur sambut meyambut memudahkan tim ini menggempur benteng lawan. Terlebih skill individu antar pemain yang hampir rata. Sedangkan Boca Jr skill shoot pemain masih belum rata dan belum kompak secara tim.
Terus berlangsung ritme permainan 2 tim semakin panas. Berlomba menorehkan poin dipapan skor.
Tetapi akhir babak kedua Ultraman masih memimpin dengan Raihan poin 43-29.
Memasuki game ketiga lagi-lagi Boca membukukan poin pertama. Namun pertambahan poin itu sebentar sudah di balas Ultraman . Rotasi pemain menjadikan cadangan energi pemain tersimpandan siap tempur. Teriakan suporter semakin mengebukan Semangat para bintang itu yang sudah mandi keringat.
Jersey abu rokok basah sudah begitupun tim lawan dengan Jersey biru kombinasi hitam. Tidak mau kalah begitu saja Boca terus merangsek dan berusaha mengejar poin. Akhir kuarter 3 Boca masih tertinggal jauh Ultraman sudah mengumpulkan 66 poin sedangkan Boca Jr 41
Rasanya terlalu naif untuk menyamai ataupun menyalib skor sang champion Perbasi cup tahun lalu itu. Keperkasaan tim ini kian kentara dengan terus bertambah. Bahkan saat break jelang akhir kuarter 4 poin sudah mencapai 77 sedangkan Boca masih diangka 47. Seolah seret untuk digeser ke angka yang lebih.
Melihat poin yang sudah tidak mungkin lagi dikejar, kedua tim sepakat mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 85-56.
Dengan demikian Ultraman meneguhkan timnya sebagai tim tak terkalahkan. Dan berhak atas piala bergilir. Jika tahun depan tim ini masih menjadi juara piala tersebut akan menjadi milik Ultraman.
Kedua tim ini pun saling berjabat tangan dan kembali ke bench masing-masing mading untuk bersiap penyerahan piala.
Sebelum penyerahan piala dan uang pembinaan Kadispora terlebih dahulu melakukan closing ceremony.
Ruli Friady pun didaulat menyerahkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp.3 juta untuk sang champion sedangkan ketua Perbasi. Menyerahkan piala beserta uang pembinaan sebesar Rp 2 juta untuk Boca Jr sang Runner
Kadispora, Ruli mengatakan Dispora tidak langsung memberikan support tetapi ia mengakui partai final sangat menarik dan ia menilai Ultraman lebih siap dibanding Boca. Dan terkait Porprov pihaknya akan mempersiapkan atlet dan nanti provinsi yang akan menyeleksi kembali.
Ia berharap lewat even Perbasi ini bola basket lebih berkembang dan para pemain bisa lebih mengembangkan bakatnya Demikian juga memperebutkan ketua Perbasi, Gilang Ichsan Pratama gelaran Perbasi cup pihaknya sudah mengantongi n ini nama-nama atlet yang siap untuk dikirim ke porprov “nanti dalam waktu 6 atau satu tahun menjelang Porprov akan kita kirim. Kita sudah kantongi namanya,” tukasnya.
Ia juga sudah memprediksi kemenangan Ultraman yang menurutnya unggul dalam materi. Congrat para pemenang teruslah berkarya wujudkan mimpimu mimpi kita untuk kemajuan basket kota Gurindam. (Lanni)