NUSAN.ID – Hekatab Perbadin Cup berakhir pada Sabtu (16/11/2024). Sebelum partai puncak final antara Ultraman dan Boca Jr sekaligus closing ceremony. Dua tim yang tersisih dibabak semifinal adu tanding untuk memperebutkan posisi 3 dan 4.
Dari 4 tim terbaik yang berhasil mencapai babak semifinal Avenger merupakan tim termuda dengan anggota yang didominasi para pelajar. Selain masih belia tim ini juga berpostur kurus. Tim besutan coach Rudi Hartono/Alex ini jangan dipandang enteng. Mereka tidak hanya mengandalkan kegesitan namun skill shoot individunya pun cukup mumpuni. Sepanjang helatan perbasi cup tim ini pernah mencatatkan diri sebagai tak terkalahkan dengan bertengger dipuncak di tahun 2022. Dan Ultraman berada diposisi ketiga. Namun sayang tahun berikutnya tim ini harus puas sebagai Runner up.
Dengan kondisi pemain yang tidak lengkap sehingga kelelahan dan kehabisan tenaga akibat tidak adanya rotasi pemain. Saat itu tim ini di pimpin kapten Jason yang tahun ini tidak bisa memperkuat timnya sebab harus meneruskan kuliah di Jakarta. “Ya senior-senior mereka pada kuliah,” ungkap coach Alex.
Dengan Jersey terakota tim ini tampil percaya diri memasuki arena tarung. sang kapten Kelvin/sikecik yang beberapa bulan lalu masuk dalam jajaran atlet Popda mewakili Tanjungpinang menjadi pemain andalan Avenger bersama Jayvril (atlet Popda), Jordan, Nicholas yang tampil nyentrik dengan kuciran rambut, Jeffer Lim yang juga atlet Popda dan Alfandi pun masuk begitu sang pemandu acara Lia Rosanty menyebut nama pemain ini. Sedangkan beberapa rekannya duduk di kursi cadangan.
Dari tim mustang pun tak kalah percaya diri satu persatu memasuki lapangan, Dony, Hendri, Johan, Lewis dan Stephen, 5 On 5.
Kendati suporter tim ini tidak banyak tidak mengendurkan semangat mereka dan siap membuktikan tim mereka pantas diperhitungkan.
Dengan fisik kurus menantang lawan dengan fisik berisi dan berpengalaman.
Pluit dan bola dilempar dan kapten Avenger langsung mengebrak lapangan Perbasi langsung melakukan serangan. 2 shootnya yang bertubi-tubi menembus ring lawan. Namun Mustang yang identik dengan lambat panas menghadapi partai penting ini langsung balas menyerang. Pertarungan pun berjalan seru balas membalas menjadikan poin tidak bisa Kana bertahan di posisinya. Salib menyalib poin pun terus berlanjut.
Poin sempat draw diposisi 7 yang langsung diubah Mustang menjadi 9-7. kemudian terus bergulir Avenger ketinggalan 2 poin 12-10. Saat turun minum tim ini diberi pengarahan oleh coach Alex untuk lebih tenang dan tidak mudah terpancing. Shoot three poin yang disarangkan diberikan oleh mustang sepertinya sempat mematik kepanikan tim Kelvin.
Tetapi setelah diarahkan oleh sang coach tim ini lebih tenang dan mengandalkan kecepatannya. Jeffer Lim yang berpostur tinggi berisi berusaha memanfaatkan bola rebound kadang ia harus jatuh demi menambah lumbung poin bagi timnya.
Kian memanas, semula Mustang sempat unggul namun saat turun minum Avenger Balik memimpin dengan torehan poin 20-17 dan poin ini bertahan hingga babak kuarter 1 berakhir.
Masuk kuarter dua Mustang kembali melakukan serangan masif tak mau dipecundangi Boca ingusan. Salib menyalib poin kembali terjadi dengan cepat dan saat break Mustang berhasil menyalib Avenger dengan poin 34-26. Cukup mendebarkan, di tribun penonton pun tak kalah riuh melihat aksi dua tim. Tepuk tangan yang riuh dan juga saling balas antar suporter. Sayangnya ditim Kevin tidak banyak rotasi 5 bintang inti tim ini terus bertahan saling mendukung satu sama lain.
Di kuarter 3 Jayvril dengan nomor punggung 5 semakin menyala. Tak takut kadang ia sendiri menyerbu ke benten Mustang. Poin demi poin dikumpulkan tim Kelvin, Mustang pun seakan gusar dengan perolehan poin yang terus salib menyalib rotasi pemain pun tak urung terus leluasa dilakukan Mustang. Time out posisi poin sudah 37-33 dan kembali draw diposisi 39. Tak ada yang mau kalah segenap kemampuan dikerahkan.
Namun posisi tersebut langsung diubah Mustang menjadi 41 namun kembali disalib Avenger 41-42 lalu ditambah lagi lewat three poin Jordan menjadi 45 41 akhir kuarter 3. 48-41 Avenger balik memimpin.
Kemudian tak lama berselang Alfandi menggenapi poin timnya menjadi 50. Kedudukan 50-46.
Daya tahan tubuh Avenger memang luar biasa dengan pemain yang itu-itu Saja tetap gesit dan terus berjuang menjarakan poin dengan lawan.
Posisi ini sempat lama bukan Mustang namanya jika tidak bertarung. Mustang pun terus beraksi hingga kembali menyalib
Poin Avenger.
Namun Avenger pun kian garang kembali menyalib lagi hingga poin 61 57
Kwarter penentu tubuh-tubuh lelah yang bermandikan keringat itu terus berjuang. Dan digame akhir ini bagai sebuah drama tim Avenger jatuh bangun dan sering bertabrakan dengan tim lawan yang otomatis menguntungkan.
Hadiah tembakan bebas dimanfaatkan dengan baik oleh tim ini, sikecik menjadi eksekutor shoot sehingga pelan-pelan poin tim ini melampaui poin tim Mustang.
Dan jelang akhir laga Jordan dengan nomor punggung 9 keluar lapangan akibat insiden dengan pemain Mustang. Greget dengan poin yang terus salib menyalib akhirnya berhenti dipoin 65-61 bagi keunggulan Avenger.
Coach Alex yang ditepi lapangan langsung meluahkan perasaannya tanda senang anak asuhnya berhasil memenangkan pertarungan tersebut. “Ya banggalah,” celetuknya.
Ia juga mengakui ada beberapa pemain yang tidak diturunkannya karena kemampuan yang belum sebanding dengan rekan-rekan inti tang sedang bertarung sengit dilapangan. “Terus terang kemampuan mereka belum cukup”, singkatnya.
Jordan yang disapa mengapa dikeluarkan dari lapangan mengatakan tabrakan dengan lawan tapi ia mengaku tidak tahu mengapa ia diminta meninggalkan lapangan.
Sedangkan Kelvin mengaku timnya sempat panik. Namun berkat arahan dari coach saat break membuat mereka kembali bermain tenang tetapi tetap mengandalkan kecepatannya.
“Iya tadi sempat panik, tidak bisa komunikasi dengan teman-teman,” singkatnya.
Steven sakah seorang andalan Mustang walau kalah dengan gaya jenakanta mengakui tim Avenger bagus. “benar, mereka bagus-bagus ya”, akunya.
Ia pun tertawa lepas saat ditanya kok tumben solarnya cepat panas. (Lanni)