NUSAN.ID – Tinggal menghitung hari menuju hari pencoblosan pemilihan kepala daerah (pilkada) Baik Walikota Tanjungpinang dan gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) 27 November mendatang. Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 1 tetap melakukan kampanye tatap muka. Bahkan sang calon walikota Rahma rela berpanas ria melakukan sosialisasi door to door menyapa warga. Bahkan ia tidak gengsi bersama tim berjalan kaki menjumpai pedagang tepi laut untuk menyampaikan visi misinya serta bertanya apa yang menjadi kebutuhan pedagang untuk menghidupkan perekonomiannya lebih lagi.
Ya, ciri khas perempuan bintang film ‘janji Diatas Pelantar’ ini tampil bersahaja dan merakyat. Saat menjabat walikota pun ia tidak tampil berlebihan.
Namun dibalik ketegarannya sebagai perempuan ada hal yang dirisaukannya, yakni tentang nasib Quran Centre.
Tempat tersebut merupakan impian dan cita-cita mendiang ayah Syahrul.
Sehingga amat menyedihkan hatinya yang menudingnya menyebut-nyebutnya memanfaatkan Nana ayah untuk kepentingan politik.
“Waktu saya bersama ayah Syahrul yang seorang guru agama mencalonkan diri sebagai walikota dan wakil, saya harus akui ayah memiliki banyak mimpi. Terutama tentang Quran centre. Ayah hanya sempat melakukan peletakan batu pertama, sebab ayah berpulang ditengah perjuangan melawan Covid. Sayalah yang melanjutkan pembangunan,” katanya
Namun sebelum ia selesai dengan jabatan walikotanya ia sudah membangun Quran centre, asrama putra putri.
Hal yang utama dari pembangunan Quran centre itu adalah untuk membangun SDM yang berakhlak dan bertaqwa kepada Allah SWT. Agar manusia tidak hanya terfokus pada kehidupan dunia. Itu jugalah yang menjadi alasannya mengandeng ustad Rizha Afis untuk mendampinginya, karena sang ustad memiliki ilmunya.
“Saya tidak mempunyai itu, saya tidak bisa tiba-tiba jadi ustazah,” sebut Rahma dihadapan puluhan warga jalan Bahari RT 003/RW 009, Tanjungpinang Barat.
Namun setelah jabatannya selesai, apa yang menjadi harapannya itu pun selesai termasuk seragam gratis bagi Anak SD dan SMP.
“Ganti pemimpin ganti pulak programnya, lain pemimpin lain juga programnya,” imbuhnya.
Untuk menghidupkan Quran centre dengan mengajak masyarakat kelak menitipkan anak-anaknya secara gratis tanpa dipungut biaya untuk menjadi hafis maupun Hafiza. Dan Ustad Rizha Penghapak 30 jus sudah siap untuk itu, mengabdikan ilmunya.
Ia juga tetap konsisten dengan seragam gratis serta pemberdayaan UMKM membangun infrastruktur jalan dan penerangan jalan menjadikan Tanjungpinang su negeri pantun terang benderang.
Untuk itu ia meminta masyarakat membantunya menyampaikan cita-citanya dan juga impian almarhum ayah Syahrul. Agar Quran centre itu tidak tutup tetapi bisa hidup. Ia pun tidak bisa meneruskan karena masa baktinya telah usai. dengan kehadiran putra putri masyarakat yang mau menimba ilmu agama. Bahkan bagi yang berprestasi akan disekolahkan ke Jakarta untuk mendapat gelar S1.
Perempuan yang menamatkan S1 politiknya di Stisipol Tanjungpinang itu juga berharap masyarakat cerdas memilih pemimpin. Jangan yang hanya memberi yang rasanya hanya sesaat namun nanti sengsara dalam hitungan tahun. Ia juga mengingatkan tidak semua calon kepala daerah mau mengandeng ustad ataupun ulama. Kendati ia sering menjadi sasaran fitnah ia hanya berpasrah kepada yang diatas. Termasuk dalam perjuangannya untuk kembali memimpin Tanjungpinang.
“Saya tidak bisa tuntaskan karena waktu saya hanya 2 tahun,” kenangnya. (Lanni)