NUSAN.ID – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bandar Lampung Bersatu (AMBLB) menggelar aksi damai di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, Jumat (2/5/2025). Mereka menuntut penyelesaian sejumlah persoalan lingkungan yang kian meresahkan, terutama terkait reklamasi pesisir dan banjir yang terus berulang.
Dalam aksi tersebut, perwakilan warga menyuarakan keresahan atas maraknya aktivitas reklamasi di kawasan Teluk Betung yang disebut berdampak pada penyempitan aliran air dan memperparah banjir. Mereka juga menyoroti keberadaan tambang yang masih beroperasi meski sebelumnya telah disegel oleh Pemerintah Provinsi Lampung.
Perwakilan AMBLB diterima langsung oleh Asisten I Pemkot Bandar Lampung, Sukarma Wijaya, dalam sesi audiensi. Sukarma menjelaskan bahwa kewenangan penanganan reklamasi bukan berada di pemerintah kota.
Kota sudah tidak memiliki kewenangan terkait reklamasi. Itu menjadi domain pemerintah provinsi. Namun kami siap memfasilitasi aspirasi warga untuk diteruskan kepada Pemprov Lampung,” ujar Sukarma.
Sebagai tindak lanjut, Pemkot berjanji akan mendorong terbentuknya forum audiensi resmi antara warga dan Pemprov, yang akan dituangkan dalam berita acara.
Selain isu reklamasi, warga dari Kecamatan Panjang juga mengeluhkan lambannya perbaikan rumah pascabencana. Menanggapi hal ini, Pemkot menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan langsung ke rekening warga terdampak.
Terkait permasalahan banjir, Pemkot memastikan bahwa isu tersebut telah dimasukkan dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2026.
“Kami tidak tinggal diam. Semua persoalan ini sudah kami masukkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah,” jelas Sukarma.
Aksi damai yang berlangsung tertib ini juga mendapat apresiasi dari Kapolresta Bandar Lampung. Ia menyampaikan bahwa aspirasi warga melalui cara-cara damai patut diapresiasi dan menjadi sarana untuk membangun komunikasi yang konstruktif antara masyarakat dan pemerintah.
“Kami justru merasa terpanggil dengan aksi seperti ini. Lewat penyampaian aspirasi yang tertib, kita bisa mencari solusi bersama,” ujarnya.
Melalui aksi ini, warga berharap agar pemerintah kota dan provinsi dapat segera mengambil langkah konkret dan berkelanjutan dalam menangani persoalan lingkungan yang kian mendesak.(ABS)