NUSAN.ID – Proyek pembangunan jalan Lapen di Karang Pucung Kecamatan Waysulan Batas Lampung Timur terus menjadi pertanyaan publik, dampak dari adanya pengurangan material dan juga dikerjakan terkesan asal jadi sehingga mengakibatkan pembangunan tersebut kini banyak terkelupas. Jumat (01/11/2024).
Ketua DPP Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pemantau Anggaran Negara (GPAN) Edi Sitorus kembali memberikan tanggapan sikap ketegasannya mengenai pengerjaan pembangunan Lapen tersebut.
“Ini lah yang saya khawatirkan dari awal dan kini terjadi, sama-sama kita melihat dari hasil pengerjaan jalan lapen yang telah di laksanakan, terjadi pengelupasan di beberapa titik.Sehingga ini menggambarkan mencerminkan, bahwa pengerjaan tersebut mempunyai kualitas Rendah, dan beberapa teknis dari pengerjaan itu Diduga ada yang tidak terlaksanakan,”Jelasnya.
“Sehingga kualitas yang harusnya terjaga dengan anggaran yang begitu besar ini tidak terlaksanakan, dan ini bisa merugikan Negara dan masyarakat,”Tegasnya Edi Sitorus saat di wawancarai media ini di kantornya.Rabu (30/10/2024).
Lanjut Edi dalam hal ini akan mempersiapkan laporan ke inspektorat dan Kejaksaan Negeri Kalianda.
“Intinya bila sudah terkelupas itu tidak bisa di perbaiki, kalau secara teknis itu harus di bongkar dan segera diperbaiki,”Ujar Edi.
“Tentunya kami LSM GPAN akan melakukan investigasi kembali dan kumpulkan data-data yang lengkap, dan segera akan laporkan ke inspektorat dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamsel,”Kata Edi.
Selain itu Edi juga menuturkan pengerjaan tersebut seharusnya di bongkar dan di kerjakan ulang sesuai teknis yang baik.
“Pada dasar pengerjaan kalau itu sesuai Teknis yang baik, ketika melakukan penggelaran Hot mix pasti hasilnya memuaskan, saya yakin harapan masyarakat setempat pun inginnya jalan yang awet dan bagus,”Kata Edi Sitorus Ketua DPP LSM GPAN itu.
Sementara itu, pihak konsultan dan pihak rekanan CV Mas agung (MA) dan CV Trijaya Konsultan belum merespon konfirmasi wartawan, terkesan menghindar enggan memberi tanggapan. (ASN)