NUSAN.ID, LANNY JAYA – Wujud kepedulian terhadap sarana Ibadah, Pos Pirime Satgas Yonif 721/Mks berikan bantuan Lonceng untuk Gereja Baptis Bethel di Kampung Wanam, Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Minggu (05/05/2024).
Kegiatan ibadah di Gereja wajib dilaksanakan bagi seluruh masyarakat, namun pengurus Gereja merasa kesulitan apabila hendak memanggil jemaat untuk beribadah karena tidak adanya alat yang bisa digunakan sebagai tanda isyarat akan dimulainya kegiatan Ibadah.
Mengetahui hal tersebut, Personel Satgas Yonif 721/Mks dari Pos Pirime merasa tergugah untuk membantu kesulitan masyarakat, Personel Pos Pirime yang di pimpin oleh Danpos Pirime Lettu Inf Rendi Agung D.P memberikan bantuan lonceng untuk Gereja Baptis Bethel.
Dalam sambutannya Danpos Pirime Lettu Inf Rendi Agung D.P mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari keluhan warga atas fasilitas ibadah yang mereka miliki.
“Terimakasih kepada Jemaat Gereja Baptis wenam sudah memberikan kesempatan kepada kami anggota TNI dari pos Pirime untuk ikut serta membantu kelengkapan di gereja Babtis wenam, Semoga dngan adanya lonceng ini dapat memberi manfaat bagi Jemaat khususnya untuk menjadi tanda isyarat waktu ibadah,” ucap Danpos.
“Semoga suara lonceng ini bisa menjadi fasilitas untuk mempermudah memanggil jemaat untuk datang beribadah, sehingga kedamaian di tanah Papua tetap terpelihara,” tambahnya.
Kegiatan Pemasangan Lonceng Gereja di Hadiri oleh kurang lebih 70 orang Jemaat dan Tokoh Masyarakat seperti Kepala badan pelayanan Gereja Baptis Bethel Bapak Otto Wabimbo dan Gembala Gereja Baptis Bethel Bpk Eddy Wakerkwa.
Setelah kegiatan pemasangan lonceng selesai, Personel Pos Pirime membagikan puluhan nasi bungkus dan melaksanakan makan bersama para Jemaat Gereja Baptis Bethel.
Otto Wanimbo (51) selaku Kepala Badan Pelayanan Gereja Baptis Bethel mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada personel Satgas Yonif 721/Mks yang telah memberikan Bantuan Lonceng untuk Gereja Baptis Bethel.
“Tanpa lonceng kami tidak bisa bersuara besar, tapi lewat lonceng ini kami bisa menyambung suara ke firman tuhan yang ada dalam.” (*)