NUSAN.ID,JAKARTA – Inggris punya tonggak baru di sektor energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Cornwall mulai menghasilkan uapnya, Selasa (06/07/2021).
Uap yang bisa memproduksi listrik ini diambil dari sumur dengan kedalaman 5,1 kilo meter (km).
Menurut Geothermal Engineering Ltd (GEL), proyek di United Downs Industrial Estate dekat kota Cornish Redruth, perusahaan masih sesuai dengan target untuk menyalurkan listrik pertamanya pada 2022.
Mengutip dari CNBC International, Senin (05/07/2021) proyek senilai US$ 41,4 juta atau sekitar Rp 600 miliar (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) telah menerima dana dari Dewan Cornwall, Dana Pembangunan Regional Eropa dan perusahaan lain bernama Thrive Renewables.
Selain itu, GEL juga mengungkapkan akan mengembangkan empat fasilitas panas bumi baru di Cornwall, barat daya Inggris.
Departemen Energi AS menjelaskan energi panas bumi merupakan sumber daya energi bersih yang vital. Panas bumi disebut mampu menyediakan energi terbarukan sepanjang waktu tanpa mengeluarkan gas rumah kaca.
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah proyek berbasis di Inggris yang berpusat di sekitar pengembangan energi panas bumi telah terbentuk.
Misalnya saja pada bulan Mei, sebuah proyek yang bertujuan untuk memanfaatkan energi panas bumi dari bekas tambang batu bara mendapatkan izin dan perencanaan untuk tahap awal pengujian.
Ryan Law, Direktur Pelaksana GEL mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat dan sangat menarik untuk beralih dari energi fosil ke EBT.
“Ini adalah waktu yang sangat menarik untuk energi panas bumi dalam di Inggris saat kita beralih dari minyak dan gas dan memanfaatkan sumber daya terbarukan yang sangat besar ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kurun waktu 20 tahun ke depan ditargetkan kapasitas PLTP akan bertambah 500 mega watt (MW).
“Dalam 20 tahun ke depan, target kami adalah menghasilkan lebih dari 500 MW listrik dari sumber daya panas bumi,” imbuhnya.
Sementara itu, Indonesia yang memiliki cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia, yakni 23.965,5 Mega Watt (MW), hingga 2020 pemanfaatannya baru mencapai 2.130,7 MW atau 8,9% dari total sumber daya yang ada. Tahun lalu tidak ada penambahan kapasitas baru dibandingkan 2019.
Hingga 2030, kapasitas PLTP ditargetkan hanya bertambah 2.400 MW. Artinya, hingga 2030 total kapasitas terpasang PLTP RI diperkirakan hanya sekitar 4.530,7 MW. (*)
Dilansir/Sumber:CNBC International/CNBC Indonesia