NUSAN.ID – Razia Perut Lapar (RPL) ala BRIPKA Zulhamsyah putra anggota sat intelkam polres Tanjungpinang terus merangkai kebaikan. Polisi muda tersebut bukan sekedar mampu membangun personal branding (citra diri) bagi dirinya namun secara tidak langsung membangun image positif bagi institusi Polri. “Menabur kebaikan di manapun berada”. Kalimat ini dimanivestasikannya secara penuh.
RPL nya sangat menyentuh kalangan terpinggirkan dan selalu dinanti. walaupun sasarannya kalangan terpinggirkan, polisi ramah ini sangat menjaga kwalitas makanan yang dibagikannya.
kini RpLnya bukan hanya sekedar memberi makanan bergizi namun disertai pembagian sembako, buku-buku pelajaran, tas dan juga mainan.Razia Perut Lapar (RPL) dengan membagikan makanan bergizi, sembako, buku-buku pelajaran, tas, mainan dan juga jajanan anak-anak kepada.
Dan kali ini, (14/2/2025), Jumat kemarin giliran TPA Kota Batam yang menjadi sasarannya.
Berkolaborasi dengan Tim Multi Media Bidhumas Polda Kepri, Bripka Zulhamsyah melakukan kegiatan berbagi Makan Bergizi Gratis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Punggur.
“Alhamdulillah, ini kali pertama Kota Batam kita razia, namun tetap razia yang menyenangkan masyarakat. Razia Perut Lapar kali ini kita lakukan di sela-sela saya istirahat setelah ujian seleksi sekolah perwira (SIP). Dan hari ini saya juga ditemani oleh Tim Multi Media Bidhumas Polda Kepri. Semoga kita semua dapat bersama-sama menebarkan kebaikan di manapun kita berada,” harap Bripka Zulham.
Untuk diketahui Bripka Zulhamsyah putra sudah melewati ujian seleksi psikologis dengan nilai tertinggi tinggal beberapa tahapan lagi. Semoga segala kebaikan yang kau taburkan diperhitungkan Allah dan memberimu kelulusan seleksi sekolah perwira. amin…amin.
kembali ke RPL untuk warga TPA punggur Wajah-wajah haru dan bahagia menyambut RPL.
Mereka terharu dan bahagia setelah menerima makanan bergizi gratis yang dibawa oleh Bripka Zulhamsyah.
polisi muda itupun menyapa warga sembari membagikan makanan.
“Ayo, sini Bu. Sini Pak. Ayo makan. Alhamdulillah saya membawa makanan sehat bergizi. Ada lauk ayam, ikan, buah dan minuman titipan rezeki dari orang-orang baik. Semoga bapak ibu yang ada di sini selalu sehat dan selalu semangat dalam bekerja,” ujarnya.
Masyarakat di TPA Punggur mengaku sangat senang dengan rezeki berupa makanan bergizi yang dibagikan oleh Bripka Zulhamsyah Putra dan personel polisi lainnya.
“Kami senang pak, kalau ada razia yang kayak gini. Dapat ratusan paket makan bergizi gratis untuk kami dan anak-anak kami di sini. Kami juga terharu sekaligus bangga terhadap anggota kepolisian yang rela datang ke tempat seperti ini (TPA sampah), demi membagikan makanan bergizi untuk kami yang mengais rezeki di sini. Semoga semakin banyak polisi-polisi seperti bapak ini. Semoga bapak ini selalu sukses dan datang lagi ke sini,” ujar seorang ibu dengan mata berkaca-kaca penuh haru.
Tak bisa dipungkiri, kebaikan Bripka Zulhamsyah Putra lewat aksi RPLnya senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan.
Aksi itu konsisten ia lakukan selama bertahun-tahun.
Beberapa alasan kenapa Bripka Zulhamsyah tetap melakukan kegiatan ini di manapun ia berada, salah satunya karna ia dibesarkan di kaki lima oleh seorang ibu yang tuna netra, menjadikan sosok Bripka Zulhamsyah yang peka akan kesedihan masyarakat bawah, dan juga pesan sang ibu yang wafat pada bulan September 2024 lalu. kendati sang bunda yang menjadi inspirasinya telah tiada ia tetap konsisten menjalankan amanah sang bunda.
“Tetaplah berbuat baik, Nak. Ibu tau apa yang kamu lakukan selama ini untuk sedekah mendoakan ibu agar sembuh, dan juga untuk sedekah menolong orang susah. Tapi jika ibu sudah tiada, tetaplah membantu mengisi perut lapar mereka, karena kebaikan mu ini akan menolong mu di dunia dan di akhirat, Nak,” kenang Bripka Zulham mengulang kembali kata-kata terakhir sang bunda, cinta pertamanya.
Giat RPL telah berkali-kali mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Anggota DPR RI, LAM Kepri, BAZNAS dan Tokoh-Tokoh Lintas Agama. Itu semua merupakan bukti kecintaan masyarakat terhadap kegiatan RPL dan tidak semua orang mampu melakukannya. (Lanni)