NUSAN. ID, JAKARTA – Pedagang di Pasar Kramat Jati mengeluhkan dugaan kurangnya suplai produsen minyak goreng. Salah satunya Haji Sidik. Pedagang minyak curah di Pasar Kramatjati ini mengaku ada dugaan kekurangan suplai minyak goreng oleh Apical produsen swasta dan Distributor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anak perusahaan Holding BUMN Pangan.
“Kekurangannya sampai 80 Kg dari jumlah 5000 Kg atau 5 Ton,” ujar Sidik di Jakarta, Senin (18/04/2022).
Ia menilai selisih angka tersebut tidak wajar. Meskipun terjadi kebocoran, biasanya hanya menyisakan selisih kisaran 10 Kg hingga 20 Kg.
“Selisih jumlah ini besar buat kami dan sangat berarti bagi para pedagang kecil,” terangnya.
Dari peristiwa tersebut, Ia meminta kepada pemerintah untuk melakukan pengawasan ketat pada proses distribusi minyak goreng di pasaran. Agar tidak terjadi praktik nakal oknum yang merugikan pedagang.
“Harusnya pihak distributor dari BUMN Pangan mengawal distribusi minyak goreng curah, sehingga tidak terjadi praktik-praktik oleh oknum yang merugikan agen dan pedagang,” ucapnya.
Sebelumnya, Sidik mendapatkan suplai minyak goreng dari distributor BUMN Pangan dan pihak Apical perusahaan swasta produsen minyak goreng hingga 5.000 Kg.
Sementara itu menanggapi adanya selisih tersebut, Pengamat BUMN dan Pangan Ahmad Hafiz mengatakan harusnya kebocoran-kebocoran terhadap tangki minyak curah dalam masa pengiriman bisa dilakukan pencegahan.
“Berapapun jumlahnya, harusnya BUMN Pangan yang menjadi distributornya, bisa meminimalisir jumlah kebocoran minyak goreng curah dalam perjalanan,” tegasnya.
Menanggapi jumlah selisih yang mencapai 80 Kg dia menyangsikan jika hal tersebut terjadi karena adanya tetesan- tetesan selama masa pengiriman dari produsen ke agen atau pedagang.
“Kalau jumlahnya kurang dari 80 Kg dugaannya pasti bisa bermacam-macam. Karena itu BUMN Pangan yang menggandeng produsen swasta ini bisa mengantisipasi hal tersebut, harus diperbaiki sistem dan manajemen, sekaligus bisa evaluasi kinerja direksi dan komisaris di BUMN Pangan tersebut” tutup Hafiz.
“Masalah ini tentu sangat memalukan dan seharus nya tidak terjadi sudah seharusnya menjadi pekerjaan rumah dan pemerintah untuk segera dibenahi secara menyeluruh, sebab masalah ketersediaan stok minyak goreng menjadi penentu penyelesaian terjadinya kelangkaan minyak goreng terjadi disemua tempat, saya berharap semua pihak memberikan kontribusi secara positif agar masalah minyak goreng dapat segera dituntaskan,” Tegas Hafiz. (*)