NUSAN.ID, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memprediksi pendapatan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan meningkat pada kuartal selanjutnya. Meskipun, kinerja pada kuartal II-2023 mencatatkan lebih rendah. Untuk itu, Mirae merekomendasikan beli AKR, dan menyebut potensi cuannya bisa sampai 27%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy menjelaskan, laba sebelum pajak di segmen Kawasan Industri AKRA merosot 92,2% (quarter on quarter/QoQ) pada kuartal II-2023 karena penjualan tanah yang mandek. Namun, perseroan tetap percaya diri dalam mengungguli panduan sebelumnya untuk penjualan tanah sebesar 70-75 hektare untuk tahun ini, dibandingkan hanya 19,6 hektare yang tercatat pada semester I-2023.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan pemulihan yang signifikan pada kuartal-kuartal berikutnya. AKRA mengklaim bahwa mereka telah menerima permintaan hingga 600 hektare dari beberapa pihak yang tertarik untuk membuka fasilitas produksi mereka di kawasan industri JIIPE,” tulis Robertus dalam risetnya, belum lama ini.
Robertus menilai, AKRA perusahaan menggunakan metode SOTP dengan menerapkan multiple P/E sebesar 14 kali pada laba bersih distribusi BBM dan kimia AKRA sebesar Rp 2,2 triliun di 2023, sehingga mendapatkan target harga sebesar Rp 1.549. Sedangkan, menilai NAB (Nilai Aset Bersih) dari 613 hektare lahan yang tersedia untuk dijual oleh AKRA sebesar Rp 15,3 triliun (Rp 2,5 juta/m²). Dengan menerapkan diskon sebesar 70%, kami mendapatkan TP sebesar Rp 229.
“Dengan demikian, total target harga menjadi Rp 1.778. Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk AKRA dengan target harga yang dibulatkan menjadi Rp 1.780, yang mengimplikasikan multiple P/E dan EV/EBITDA konsolidasi pada 2023 sebesar masing-masing 12,5 kali dan 8,6 kali,” jelas Robertus.
Jika dilihat berdasarkan harga penutupan perdagangan Jumat (28/07/2023), harga saham AKRA Rp 1.400. Dengan demikian, potensi cuan dari saham ini akan mencapai hingga 27%.
Menurut Robertus, AKRA saat ini diperdagangkan mendekati -2SD dari rata-rata multiple P/E dan EV/EBITDA selama 10 tahun terakhir. Meskipun lebih tinggi dibandingkan median multiple P/E dan EV/EBITDA perusahaan saham sektor energi, yang masing-masing adalah 5,4 kali dan 4,4 kali, AKRA pantas mendapatkan valuasi yang lebih tinggi.
“Hal ini disebabkan oleh ROE yang unggul sebesar 23,5% (pada 2023) dibandingkan dengan median saham sektor energi yang hanya 13,0%,” tutup Robertus. (*)