• Latest
  • Trending
  • All
Kesejahteraan Media Kominfo  di Tulang Bawang Barat dalam Kerjasama Bayangan Lobi-Lobi

Kesejahteraan Media Kominfo di Tulang Bawang Barat dalam Kerjasama Bayangan Lobi-Lobi

7 Februari 2025
Promosikan Kuliner Hingga Pariwisata di Lampung Barat, Partinia Gandeng Ketua TP PKK Provinsi Lampung

Promosikan Kuliner Hingga Pariwisata di Lampung Barat, Partinia Gandeng Ketua TP PKK Provinsi Lampung

26 Oktober 2025
Patroli Pamapta Polres Tulang Bawang Barat Cegah Guantibmas, Wujudkan Rasa Aman di Siang Hari

Patroli Pamapta Polres Tulang Bawang Barat Cegah Guantibmas, Wujudkan Rasa Aman di Siang Hari

26 Oktober 2025
Bupati Lampung Barat Sambut Kedatangan Ketua TP PKK Provinsi Lampung

Bupati Lampung Barat Sambut Kedatangan Ketua TP PKK Provinsi Lampung

26 Oktober 2025
Babinsa Kelurahan Jagabaya Pimpin Langsung Patroli Siskamling

Babinsa Kelurahan Jagabaya Pimpin Langsung Patroli Siskamling

26 Oktober 2025
Tim Gabungan Tindak Tegas Perambahan Hutan di Lunang, Industri Kayu Ilegal Jadi Sorotan

Tim Gabungan Tindak Tegas Perambahan Hutan di Lunang, Industri Kayu Ilegal Jadi Sorotan

26 Oktober 2025
Sertu Heri Hermawan Turun Langsung saat Pohon Tumbang

Sertu Heri Hermawan Turun Langsung saat Pohon Tumbang

25 Oktober 2025
Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif, Polsek Tumijajar Gelar Patroli Malam

Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif, Polsek Tumijajar Gelar Patroli Malam

25 Oktober 2025
Aroma Tak Sedap PT Kelantan Sakti: Ketua PPWI OKI Desak Pihak Berwenang Usut Tuntas

Aroma Tak Sedap PT Kelantan Sakti: Ketua PPWI OKI Desak Pihak Berwenang Usut Tuntas

25 Oktober 2025
Polsek Lambu Kibang Gelar GPM di Tiyuh Sumber Rejo

Polsek Lambu Kibang Gelar GPM di Tiyuh Sumber Rejo

24 Oktober 2025
Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara Dampingi KASAL Tinjau Persiapan Panen Ketahanan Pangan TNI AL dan Rencana Kunjungan Presiden RI

Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara Dampingi KASAL Tinjau Persiapan Panen Ketahanan Pangan TNI AL dan Rencana Kunjungan Presiden RI

24 Oktober 2025
Kejari Lambar Targetkan 2025 Buka lahan Tujuh Hektare Untuk Ketahanan Pangan, Nukman : Pemda Siap Bersinergi

Kejari Lambar Targetkan 2025 Buka lahan Tujuh Hektare Untuk Ketahanan Pangan, Nukman : Pemda Siap Bersinergi

24 Oktober 2025
Penandatanganan Kerja Sama, Antara Kejari Bandar Lampung Dengan PT BRI Tanjung Karang dan BRI BO Teluk Betung

Penandatanganan Kerja Sama, Antara Kejari Bandar Lampung Dengan PT BRI Tanjung Karang dan BRI BO Teluk Betung

23 Oktober 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Senin, Oktober 27, 2025
  • Login
NUSAN.ID
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Ogan Komering Ilir
    • Kepulauan Anambas
    • Kepulauan Riau
    • Lingga
    • Natuna
    • Tanjungpinang
    • Papua Raya
      • Mimika
      • Papua Tengah
      • Biak Numfor
      • Jayapura
      • Keerom
      • Kepulauan Yapen
      • Kota Jayapura
      • Mamberamo Raya
      • Sarmi
      • Supiori
      • Waropen
  • Lampung Raya
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • Opini
  • Politik
  • More
    • Advetorial
    • TNI & Polri
    • Sport & Entertainment
    • Ekonomi & Bisnis
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan & Kesehatan
No Result
View All Result
NUSAN.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Kesejahteraan Media Kominfo di Tulang Bawang Barat dalam Kerjasama Bayangan Lobi-Lobi

by admin
9 bulan ago
in Opini
0
Kesejahteraan Media Kominfo  di Tulang Bawang Barat dalam Kerjasama Bayangan Lobi-Lobi
504
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Yoga Pratama

NUSAN.ID – Jeritan rekan seprofesi dalam mencari nafkah dengan keharusan mata yang dapat menembus cakrawala dan tangan harus melesat bagaikan roket, terdengar keras di setiap sudut ruang pewarta Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

BeritaLainnya

Cincin Kekuasaan: Budaya Penjabat Kehilangan Rasa Malu

Ekonomi Pancasila Bermula dari Koperasi

Republik Keledai

Kisah kontroversi gunggah rasa pahit sebagai salah satu pilar demokrasi yang mengabarkan karya jurnalistik di Kabupaten Tubaba. Para wartawan begitu pelik untuk mendapatkan Perlindungan Kesejahteraan tekanan ekonomi serta tuntutan bekerja secara profesional menunjukkan kisah kontroversi kontradiktif kasat mata mengenai mekanismenya.

Mungkin Tubaba bukan Kota besar dengan industri media yang megah, tetapi dinamika kesejahteraan media di daerah ini mencerminkan wajah sebenarnya dari tantangan pers lokal di Indonesia.

Kemana para rekan sejawat di tengah gegap gempita anggaran publikasi pemerintah daerah dan realisasi belanjanya? Kebocoran anggaran di Tubuh Dinas Kominfo Tubaba.

Dalam laporan keuangan terbaru, BPK mencatat bahwa Pemerintah Kabupaten Tubaba meng-anggarkan Rp6,2 miliar untuk jasa iklan dan publikasi, tetapi hanya merealisasikan Rp4,4 miliar. Sementara itu, langganan jurnal, surat kabar, dan majalah dari anggaran Rp713 juta hanya terealisasi Rp583 juta.

Pandangan Penulis Menimbulkan pertanyaan: Begitu riuhnya saluran komunikasi grup antara pemerintah dan rekan seprofesi menuntut kesejahteraan agar mengungkap transparansi tentang simpang siur realisasi anggaran dengan mekanisme kualifikasi grade, serta isu banyaknya media titipan dan media atas nama kepemilikan (orang dalam) “kominfo Tubaba” sampai dengan pembagian plok masing masing media tidak menentu pada setiap ordenya.

Sistem rata tak harus sama tentu sangat familiar di kalangan pelaku pekerja profesional. Kominfo Tubaba menetapkan Grade untuk hal itu, tapi pada realisasinya dengan sistem kerjasama nilai kontrak per order fakta menunjukkan saat melakukan itu “nilai kuantitatif setiap media tidak sama” (sebagai contoh: saat order media online/siber oleh kominfo Media Grade A mendapatkan nilai kerja satu kali order Rp50juta terbagi untuk penerbitan sebanyak 10 kali namun pada kelas yang sama hanya mendapatkan nilai 5 juta untuk 1 kali terbit masa kerja 10-30 hari) menggaris bawahi kontrak bukan dalam waktu satu tahun tapi per-satu kali order yang dipilih oleh instansi terkait namun rekan sejawat menjerit mengenai gemerlap angka anggaran mengesankan tapi “adanya tebang pilih”. Mengapa tidak semua anggaran terserap, dan begitu kuatnya dinas terkait tidak tersentuh hukum? Siapa dibalik mereka?

Bagaimana dampaknya terhadap ekosistem media lokal? Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai anggaran publikasi pemerintah daerah dan realisasi belanjanya mengungkap sisi lain dari hubungan antara media dan pemerintah.

Bagi sebagian media lokal, anggaran publikasi pemerintah adalah denyut nadi keberlangsungan mereka. Tanpa iklan (Teks/Gambar) dari pemerintah , banyak media kecil yang kesulitan bertahan.

Namun, realisasi anggaran yang tidak optimal bisa jadi sinyal bahwa hanya segelintir media yang mendapatkan keuntungan dari belanja publikasi daerah. Seberapa adil distribusinya? Apakah media yang kritis terhadap kebijakan daerah tetap mendapat akses yang sama terhadap dana publikasi?
Fenomena ini mengindikasikan ketergantungan media lokal pada dana pemerintah sebagai sumber pendapatan utama. Sebagai akibatnya, independensi media menjadi pertaruhan besar.

Bagaimana mungkin sebuah media dapat mengkritik kebijakan daerah jika sebagian besar pendapatannya bergantung pada iklan dari pemerintah yang dikritiknya?
Media yang terlalu bergantung pada iklan pemerintah seringkali kehilangan keberanian untuk mengangkat isu-isu sensitif. Akibatnya, jurnalisme yang seharusnya menjadi pilar keempat demokrasi justru berpotensi menjadi corong propaganda bagi penguasa. Jika ini terus terjadi, masyarakat TUBABA hanya akan mendapatkan informasi yang telah “diseleksi” sesuai kepentingan tertentu.

Tidak hanya media, kesejahteraan para jurnalis di daerah pun patut dipertanyakan. Banyak jurnalis yang bekerja tanpa kontrak tetap, gaji yang rendah, dan minim perlindungan sosial. Mereka dituntut untuk menyajikan berita yang kritis dan objektif, tetapi realitas ekonomi memaksa mereka untuk tunduk pada kepentingan pihak yang membayar mereka.Tanpa perlindungan hukum yang memadai dan kesejahteraan yang layak, jurnalis di daerah terjebak dalam dilema: memilih idealisme atau bertahan hidup? Dalam banyak kasus, mereka terpaksa mengorbankan independensi demi keberlangsungan hidup.

Anggaran Besar, Krisis Ekosistem Media dan Wartawan dalam Ancaman Oknum

Salah satu pos utama dalam belanja publikasi adalah Jasa Iklan/Reklame, Film, dan Pemotretan. Dengan anggaran mencapai Rp6,216,720,000, diharapkan kegiatan publikasi dapat mencuri perhatian publik dan meningkatkan transparansi informasi.
Namun, realisasi hanya mencapai Rp4,493,500,000 menyisakan defisit sebesar Rp1,723,220,000. Kontras antara perencanaan dan pelaksanaan ini menyiratkan adanya kendala dalam mengoptimalkan penggunaan dana atau mungkin indikasi perencanaan yang tidak realistis.

Media Cetak dan Digital: Antara Keinginan dan Kenyataan

Tidak hanya itu, alokasi untuk Langganan Jurnal/Surat Kabar/Majalah juga menghadirkan tanda tanya. Dengan anggaran Rp713,500,000, realisasi mencapai Rp583,810,000. Selisih yang ada, meskipun tidak sebesar pos iklan, tetap menimbulkan pertanyaan: Apakah ada hambatan dalam mengakses atau mendistribusikan informasi melalui media cetak, ataukah ini hanya bagian dari strategi penghematan anggaran?
Di sisi lain, layanan Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan yang dianggarkan sebesar Rp2,649,540,000 juga tidak mencapai target, dengan realisasi Rp2,121,859,828. Angka ini mengungkapkan ketidaksesuaian antara ambisi digitalisasi informasi dengan kenyataan yang dihadapi oleh perangkat daerah.

Mencari Jawaban di Tengah Kontradiksi
Narasi ini mengungkapkan dua sisi mata uang. Di satu sisi, adanya alokasi besar menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan publikasi sebagai alat komunikasi strategis. Di sisi lain, realisasi yang jauh di bawah anggaran menimbulkan kekhawatiran akan efektivitas pengelolaan keuangan dan implementasi program publikasi.

Kontradiksi dalam belanja publikasi ini bukan hanya tentang selisih angka, melainkan tentang bagaimana janji publikasi yang besar bisa diubah menjadi kinerja nyata. Di tengah sorotan publik dan tuntutan transparansi, pertanyaan besar tetap menggantung: Pertanyaan yang muncul pun tak kalah penting:

Apakah hambatan yang terjadi murni karena masalah teknis dan koordinasi?
Ataukah ini mencerminkan kecenderungan perencanaan yang ambisius namun tidak realistis dalam pelaksanaannya?

Berapakah masing-masing media/jurnalis mendapatkan penghasilan dengan anggaran sebesar itu pada skema yang tidak transparansi tanpa pengungkapan informasi terinci atas 292 media terverifikasi?

Apakah anggaran publikasi yang besar hanya menjadi formalitas belaka, atau memang ada upaya serius untuk mencapai efektivitas komunikasi dan pemberdayaan masyarakat?

Beberapa pengamat keuangan berpendapat bahwa realisasi yang lebih rendah dapat menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pengeluaran. Di tengah era transparansi dan digitalisasi, konsistensi antara anggaran dan pelaksanaan seharusnya menjadi prioritas, bukan sekadar angka di atas kertas serta wujud ketidak adilan yang di dapat wartawan dalam mendapatkan hak seperti di kebiri.

Ketidakoptimalan penyerapan anggaran menciptakan kesenjangan besar—hanya beberapa media yang menikmati aliran dana tersebut, sementara yang lainnya terpinggirkan. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah distribusi anggaran publikasi pemerintah sudah adil? Atau, justru hanya media tertentu yang mendapat “kue” dari anggaran publikasi ini? Ketergantungan pada dana pemerintah menjadi masalah serius.

Media yang hidup dan berkembang karena iklan pemerintah seringkali dihadapkan pada dilema berat; mempertahankan independensi atau merelakan keberanian untuk mengkritik kebijakan daerah yang menjadi sumber pendapatan mereka. Ketika sebagian besar pendapatan media berasal dari iklan pemerintah, adakah ruang bagi media untuk melakukan investigasi dan melaporkan dengan objektif?

Lobi-Lobi yang Terjadi di Balik Panggung: Wartawan Menjerit

Lobi-lobi yang terjadi dalam proses distribusi anggaran publikasi ini menambah lapisan masalah baru. Wartawan seringkali terjebak dalam tekanan ekonomi—berjuang untuk bertahan hidup di tengah upah rendah dan ketidakpastian kerja. Dalam banyak kasus, mereka terpaksa mengorbankan idealisme demi kelangsungan hidup. Lobi-lobi media untuk mendapatkan iklan pemerintah menjadi bagian dari realitas yang pahit: jurnalis sering kali harus memilih antara menjaga prinsip jurnalistik atau bertahan dengan gaji yang layak.

Berikut adalah temuan utama dari Laporan Keuangan BPK Tulang Bawang Barat (TUBABA) Tahun 2023:
1. Opini BPK
BPK memberikan opini Wajar, yang berarti laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan​
.
2. Temuan Keuangan Penting
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA): Rp15,31 miliar.
Defisit Keuangan Riil: Rp50,89 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dana DAK dan DAU-SG yang Belum Terealisasi: Rp8,83 miliar.
DAK Non Fisik di BLUD Puskesmas yang Belum Terealisasi: Rp2,83 miliar.
Pemerintah perlu meningkatkan pengendalian dan skala prioritas dalam merealisasikan belanja untuk mengurangi defisit​
.
3. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan
Pemeriksaan juga mencakup sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Defisit keuangan dan belum terealisasinya anggaran menunjukkan perlunya perbaikan dalam manajemen keuangan daerah​
.
4. Kendala dalam Implementasi SIPD
Pemkab Tulang Bawang Barat mulai menerapkan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) untuk perencanaan dan penganggaran.
Penatausahaan keuangan masih menggunakan aplikasi SIMDA-NG FMIS v1.1.3-hotfix.
Beberapa kendala dalam penerapan SIPD:
Koordinasi dengan Kemendagri sulit saat terjadi kendala teknis.
Sistem sering mengalami error saat penginputan data.
SDM di OPD masih kurang dalam literasi digital​
.
5. Kontroversi Belanja Publikasi
Belanja untuk Jasa Iklan/Reklame, Film, dan Pemotretan dianggarkan Rp6,2 miliar, tetapi realisasi hanya Rp4,4 miliar.
Langganan Jurnal/Surat Kabar/Majalah: Anggaran Rp713 juta, realisasi Rp583 juta.
Layanan Internet/TV Berlangganan: Anggaran Rp2,6 miliar, realisasi Rp2,1 miliar​

Jika ketimpangan ini terus dibiarkan, ekosistem media di Tubaba akan semakin rapuh. Bukan hanya jurnalis yang dirugikan, tetapi juga masyarakat yang kehilangan akses terhadap informasi yang berimbang dan independen.(*)

Share202Tweet126Share50
Previous Post

Sah DPRK Keerom Tetapkan PG-DAUD Bupati dan Wakil Bupati Keerom Terpilih Periode 2025-2030

Next Post

BI Ajak Taring Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung

Related Posts

Cincin Kekuasaan: Budaya Penjabat Kehilangan Rasa Malu

Cincin Kekuasaan: Budaya Penjabat Kehilangan Rasa Malu

by admin
12 Oktober 2025
0

Ahmad Basri Di negeri “konoha" kekuasaan sering diperlakukan layaknya sesuatu yang suci bukan amanah melainkan simbol kehormatan yang harus disembah....

Ekonomi Pancasila Bermula dari Koperasi

Ekonomi Pancasila Bermula dari Koperasi

by admin
14 Juli 2025
0

Oleh: Yudhie Haryono & Agus Rizal Dari mana mula ekonomi Indonesia? Dari Koperasi (dengan K besar). Apa lembaga utama keekonomian...

Republik Keledai

Republik Keledai

by admin
14 Juli 2025
0

Oleh: Dominggus Elcid Li Pekik Merdeka yang seharusnya lantang untuk disuarakan, kini semakin sayup-sayup terdengar. Nasionalisme populer hanya laku dalam...

OTT KPK Dinas PUPR Sumut – Setidaknya Tak Perlu Menunggu Laporan dari Masyarakat untuk Bertindak :  Quo Vadis Dinas PUPR Tubaba

OTT KPK Dinas PUPR Sumut – Setidaknya Tak Perlu Menunggu Laporan dari Masyarakat untuk Bertindak : Quo Vadis Dinas PUPR Tubaba

by admin
29 Juni 2025
0

(Ahmad Basri: Ketua K3PP Tubaba) Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sumatera Utara ( Sumut) yang menyeret...

Next Post
BI Ajak Taring Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung

BI Ajak Taring Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

[wpcode id="32591"]
NUSAN.ID

Copyright © 2021 nusan.id slotvipgg

Navigate Site

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Ogan Komering Ilir
    • Kepulauan Anambas
    • Kepulauan Riau
    • Lingga
    • Natuna
    • Tanjungpinang
    • Papua Raya
      • Mimika
      • Papua Tengah
      • Biak Numfor
      • Jayapura
      • Keerom
      • Kepulauan Yapen
      • Kota Jayapura
      • Mamberamo Raya
      • Sarmi
      • Supiori
      • Waropen
  • Lampung Raya
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • Opini
  • Politik
  • More
    • Advetorial
    • TNI & Polri
    • Sport & Entertainment
    • Ekonomi & Bisnis
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan & Kesehatan

Copyright © 2021 nusan.id slotvipgg

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In