NUSAN.ID – 3 wasit yang memimpin pertandingan antara Club Ultraman versus Club One, Nardi, Andre dan Firdaus berjalan antratif, gesit dan panas. 2 tim ini merupakan tim unggulan yang tahun lalu masuk dalam kandidat juara. Ultraman di posisi pemuncak sedangkan One menjadi juru kunci, Jumat (8/11).
Langsung menghentak lapangan Perbasi Ultraman lakukan serangan agresif. Hingga turun minum babak 2, One sudah tertinggal dengan posisi skor 22-12.
Ultraman masih di besut sang pelatih Herman sekaligus juga pemain yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam dunia basket. Ia berperan sebagai kapten diperkuat dengan anggota tim khie seng, Krisna Dyanti Cen, Jeffrey, Suliyanto, Joni, Rudi Hartanto, kheben, Ali Chandra, Heru Gunawan, Robin dan Ellwan.
Sedangkan di tim One besutan coach Johan ada Darren, Louis, Fernando, Dicky, Wilson, Elvis, Preston, Rick dan sang kapten Veryanto. Yang juga sudah menjadi pelatih. Saat persiapan Popda 2024 Veryanto dipercaya melatih tim putri dan berhasil membawa perak untuk kita Tanjungpinang.
Kendati di tim One bertabur bintang-bintang muda berbakat, namun secara jam terbang mereka masih kalah jauh dengan Ultraman yang merupakan champion Perbasi cup 2023 dan tim One masih sulit mencuri poin. Kendati Kegesitan dan dan skill shoot masing-masing individu cukup mumpuni namun para muda ini tidak mampu mengimbangi pengalaman seniornya. Herman sang kapten Ultraman pun tidak memungkiri akan power junior-juniornya tersebut. Ia sangat mengakui speed (kecepatan) dari para muda tersebut. Namun ia menyayangkan secara postur tim One terlalu kurus.
Ia tidak mau sesumbar timnya bisa mempertahankan gelar juara. Meski menang ia mengakui tim lawan yang cukup agresif. “Mereka kuat-kuat ya, pelajar itu memang kuat-kuat ya mereka kekurangan bigman dan mereka terlalu kurus. Mereka hanya mengunggulkan speed tetapi tidak dengan badan. untuk skill mereka sudah bagus karena mereka juga punya pelatih yang bagus. Peluang juara kita akan usahakan. Persiapan setahun karena di Tanjungpinang setahun tidak ada pertandingan,”singkatnya usai tanding.
Lanjut kepertandingan sang kapten bernomor punggung 11 ini cukup memberi kontribusi bagi kemenangan timnya ia bersama nomor punggung 12 silih berganti menembus ring One. Shoot three poin tak henti-henti diapresiasi para penonton yang duduk di tribun penonton. Ditambah dengan nomor punggung 10 Kheben yang sudah tidak asing dalam dunia basket. Pemuda tamatan SMK Maitreta Wira tersebut tampil megagumkan saat event-event antar pelajar diselengarakan dikota Tanjungpinang. Ia menjadi individu yang disegani lawan dengan skill shoot. Ditambah dengan paras menawan melengkapi pesona sang bintang
Memasuki babak ketiga poin dimulai dari 32-21. Tidak lama berselang nomor punggung 3, Dicky dari tim One membobol ring Ultraman. Tidak berselang beberapa detik kemudian dibalas oleh Ali Chandra nomor punggung 12 dari Ultraman. Dibalas lagi oleh Dicky. Hingga turun minum posisi poin sudah 44-27 bagi keunggulan tim Ultraman. Akhir game ketiga Ultra mengantongi 46 poin dan One 30 poin.
Kwartet akhir atau penentu situasi lapangan semakin memanas. Sirak dorau dari tribun penonton semakin bahana mendukung jagoannya.
Saat turun minum posisi poin Ine sudah semakin mengejar poin Ultraman 55-45. Kembali adu tangkas, adu nyali dilapangan terbuka, detik-detik akhir game kwartet keempat One sudah tidak mungkin lagi mengejar poin yang terpaut jauh dan menyerah dengan skor 63-48 bagi kemenangan Ultraman.
Usai laga yang melelahkan tersebut tim One briefing ditepi lapangan. Tampak sang pelatih, Johan memberi arahan. Sedangkan sang kapten Veryanto tampak kesal dan menumpahkan unek-uneknya kepada rekan-rekan setimnya. Ia tampak kesal dengan hasil pertandingan tersebut. Namun coach Johan membiarkan anak didiknya tersebut meluahkan kekesalannya terhadap pertandingan dengan Ultraman. Ia menilai rekan-rekannya tidak memanfaatkan rebound yang banyak terjadi. Sedangkan dirinya dijaga ketat oleh pemain Ultraman. coach Johan tetap meladeni konfirmasi media ini. Menurutnya kekalahan ini terjadi akibat ketertinggalan poin dikwarter pertama.
“Untuk fisik dan skill mereka sudah bagus ya. kita kalah dipengalaman ya. Tadi dikwarter pertama sudah ketingalan 12 poin,” tukasnya tetap tenang.
2 club yang cukup diunggulkan ini sudah membuktikan diri dengan hasil mereka dilapangan. Tim unggulan lainnya Avenger dan Mustang masih ditunggu hasil gamenya.
Namun menurut ketua Perbasi Tanjungpinang, Gilang Ichsan Pratama S.sos, pertandingan tahun ini yang diikuti 14 club akan ada kejutan.
“Seperti nya ada kejutan tahun ne kak, karena kalau di lihat materi pemain bagus sudah cukup merata, kak, ” ulasnya.
Tetapi peluang Ultraman dan Avenger sebagai juara masih besar. (Lanni)