NUSAN.ID, TULANG BAWANG BARAT – Proyek Dana Desa (DD) berupa Perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) tahun 2022 Desa/Tiyuh Pagar Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) senilai Rp.110 jutaan diduga fiktif sebagian.
Dugaan tersebut terlihat dari janggalnya kondisi yang terlihat pada lokasi Jalan hasil proyek JUT tahun 2022 di Suku 02 Tiyuh tersebut. Kerusakan berupa lubang berlumpur terlihat dibeberapa titik sepanjang badan jalan. Disamping itu, dari sisi kerapihan terlihat sangat minim dengan banyaknya semak belukar yang mulai menumbuhi galian tepi badan jalan.
Beberapa warga yang enggan namanya ditulis saat ditanyai ketika melintas di Jalan tersebut, Senin (17/07/2023) justru membeberkan keluhan terkait adanya proyek tersebut. Mereka menyebut itu Proyek mubazir dan bahkan dalam pengerjaan dikatakan terlaksana dengan arogan.
“Sayang kalo begini gak di batu sekalian, ini aja sudah mulai rusak dan banyak lubang apa lagi kalo musim hujan. Wong waktu pengerjaan dulu aja sempet ada warga yang ngeluh karna belum ada kejelasan sudah main trabas aja”, ungkap beberapa warga tersebut.
Terpisah saat hendak ditemui di Balai Tiyuh Pagar Jaya, Kepalo Tiyuh maupun Juru Tulisnya sedang tidak berada ditempat. Dan dikediamannya Kaur Perencanaan Tiyuh tersebut Nara Pryoga justru memberi jawaban yang terkesan janggal dengan bahasa yang linglung.
Ditanya terkait komponen biaya dari dua mata anggaran, Nara Pryoga seperti hilang ingatan. Sementara, Dirinya secara jelas telah membenarkan perihal anggaran dan kegiatan tersebut direncanakan pada masa dirinya.
“Ya benar untuk pengerjaan proyek peningkatan jalan usaha tani Tiyuh ini ada dua anggaran. Rp.86 jutaan dan Rp.25 jutaan, kalo untuk rician penggunaanya, lebih baik nanti langsung nanya sama kepalo tiyuh aja”, tutur Nara Prayoga.
Disinggung terkait hasil nilai yang dianggarkan oleh Pihak Tiyuh dalam dalam perencanaan, Nara justru terkesan hilang ingatan dan kembali berdalih itu semuanya Kepalo Tiyuh dan Carek yang langsung dengan tenaga Ahli kecamatan Lambu Kibang.
“Kalo gimana cara perencanaan sehingga ditentukan senilai itu, saya lupa mas. Langsung saja sama Kepalo dan Carek, karna semuanya ya mereka yang langsung ngomong sama tenaga ahli Kecamatan Lambu Kibang ini”, kelit Nara Prayoga. (Rd)