NUSAN.ID, KEEROM – Judi togel (toto gelap) di Kabupaten Keerom semakin eksis dan terbuka hingga di pelosok kampung-kampung dan sangat meresahkan masyarakat. Tentunya berbanding terbalik dengan harapan pemerintah daerah dalam melaksanakan Perda dan menghasilkan SDM yang berkualitas sebab sangat merusak moral masyarakat.
Ironisnya sejumlah tempat penjualan togel di Kabupaten Keerom berada tepat di jalan utama yang sangat dekat dengan kantor pemerintahan, sekolah, supermarket dan Kantor Kepolisian. Bahkan para penjual kupon dan pembeli tanpa rasa takut dan merasa kebal hukum melakukan aktifitas terselubung di depan umum.
Pantauan Media dilapangan di seputaran jalan protokol Arso 2 tampak pembeli kupon togel mulai dari remaja dan dewasa diantaranya masih dalam jam kerja dan berpakaian dinas PNS.
Kepala Kampung Yuwanain Abdul Gofar pada awak media di Arso 2, Senin (22/04/2024) membenarkan adanya penjualan togel di wilayahnya.
“Benar sejumlah warga di kampung ini telah melapor, karena tempat penjualan togel itu sangat mengganggu ketertiban warga yang melintas karena tepat di mata jalan utama,” katanya.
Dikatakannya, penjualan togel di wilayah pemerintahannya sangat berimbas terhadap perekonomian masyarakat.
“Sudah sekarang perekonomian susah ditambah adanya togel akhirnya masyarakat semakin susah, memang mereka mencari nafkah tapi kan masih ada cara-cara yang wajar dan normal toh,” ujarnya.
Gofar menegaskan bahwa togel harus ditutup dan berharap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas terhadap oknum dan kaki tangannya.
Salah satu sumber yang tidak mau disebutkan, mengutarakan bahwa di Kabupaten Keerom terdapat sebanyak 45 titik penjualan togel yang diduga milik warga luar daerah dengan sejumlah kaki tangannya warga Keerom. (Red)