NUSAN.ID – Salah satu dukungan masyarakat terhadap pembangunan di suatu daerah adalah dengan taat membayar pajak. Dengan pajak, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta masyarakat ikut berkontribusi membantu kemajuan daerah.
Oleh karenanya, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus berharap UPTD Samsat Liwa menciptakan inovasi yang mempermudah pelayanan terhadap pembayaran pajak kendaraan di Lampung Barat.
Menanggapi arahan dan harapan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus untuk meningkatkan pelayanan dan memperpendek rentan kendali pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Lampung Barat, UPTD Samsat Liwa menggagas Samsat Desa (SAMDES).
Plt. Kepala Samsat Liwa Sangun menjelaskan, selama ini banyak masyarakat Lampung Barat yang enggan membayar pajak kendaraan lantaran jarak tempuh untuk ke kantor Samsat Liwa atau samling yang sangat jauh.
“Untuk kecamatan yang jauh dari lokasi Kantor Samsat Liwa mereka bisa menempuh jarak dua sampai tiga Jam untuk mengurus pembayaran pajak kendaraan mereka,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan kepada Bupati Lampung Barat agar membuat Samdes di lokasi yang jauh dari Kantor Samsat Induk atau Samling. Dengan adanya SamDes diharapkan masyarakat sangat terbantu sehingga dapat menghemat waktu dan biaya untuk perjalan mengurus pembayaran pajak kendaraan.
“Sehingga diharapkan Optimalisasi PAD dari Sektor pajak kendaraan dapat meningkat,” jelasnya.
Dengan adanya rencana inovasi dari Samsat Liwa, Bupati Lampung Barat menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas inovasi tersebut. Sebab kata Parosil Mabsus, pajak kendaraan adalah salah satu sumber penting PAD yang hasilnya akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya.
Parosil Mabsus mengatakan dengan adanya Smdes tersebut akan mempermudah akses bagi masyarakat untuk membayar pajak kendaraan. Warga tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh ke pusat kota hanya untuk membayar pajak kendaraan.
Hadirnya Samdes ini nantinya bukan sekadar alat pelayanan, tetapi juga simbol kehadiran dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
“Pelayanan publik harus proaktif. Rakyat tak perlu mencari pelayanan, tapi pelayanan lah yang harus mendatangi rakyat. Inilah wajah pelayanan modern: cepat, mudah, murah, dan akuntabel,” pungkasnya.(EIS)


















