NUSAN.ID, BANDAR LAMPUNG – Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Sekdakab Tubaba ) Ir. Novriwan Jaya, SP didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tubaba Drs. Ahmad Hariyanto, MM mengikuti Rapat Kerja (Raker) Forum Investasi Lampung (FOILA) Tahun 2024.
Raker yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Lampung tersebut berlangsung di Emerald Ballroom, Grand Mercure Hotel Bandarlampung, Kamis (07/03/2024).
Disela acara Kepala Dinas DPMPTSP Tubaba Ahmad Hariyanto mengatakan, event Raker Foila ini sangat diperlukan oleh Tubaba, karena Tubaba bisa memanfaatkan peluang mendatangkan investor diantaranya dengan keunggulan Tubaba yang dilintasi JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera).
Dengan aksesbilitas yang dimiliki Tubaba, lanjut Ahmad Hariyanto, menjadi potensi untuk mengembangkan investasi sektor industri yang didukung infrastruktur jalan bebas hambatan yang menghubungkan pelabuhan peti kemas untuk mengangkut hasil industri tersebut.
“Kita harus dapat memanfaatkan peluang investasi diantaranya dengan keunggulan kita berada di lintasan tol Sumatera itu, artinya dengan aksesbilitas yang kita punya, menjadi potensi untuk kita mengembangkan investasi khususnya dengan adanya kawasan industri yang terkoneksi dengan jalan Toll yang terhubung dengan pelabuhan.” ujarnya.
Dikatakan Ahmad Hariyanto, sesuai Perda Nomor 3 tahun 2023 tentang RTRW tahun 2023-2043 Tulang Bawang Barat, yang salah satunya memuat kawasan industri di Tubaba yang aksesbilitasnya ke jalan Toll perlu disiapkan dengan matang agar bisa mendukung kawasan industri tersebut.
“Artinya dengan posisi seperti itu, akan menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Tubaba. Namun demikian hal ini masih perlu dibahas lebih lanjut sehingga kita tahu apa yang harus kita persiapkan untuk membangun kawasan industri Tubaba tersebut.” terang Hariyanto lagi.
Sementara sebelumnya, Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto saat membuka Reker Foila mengatakan Fokus Transformasi ekonomi wilayah Sumatra adalah mengembangkan industri berbasis sumber daya alam (SDA) dan menjadi gudang ekonomi wilayah Barat Indonesia.
“Hal itu bisa terwujud dengan cara melakukan pengembangan infrastruktur utama dan pendukung, maritim utama yang menghubungkan antar kawasan strategis termasuk konektifitas Sumatra – Jawa di Selat Sunda” terang Fahrizal Darminto. (Zn)