NUSAN.ID, TULANG BAWANG BARAT – Merebaknya berita insentif yang belum di bayar oleh pihak Tiyuh/Desa Kibang Tri Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Viral di jagat maya itu, telah temui babak baru dilansir dari Media Bayangkaranews.id
Setelah viral di vidio dan berita online pernyataan guru ngaji di Tiyuh/Desa Kibang Tri Jaya tidak menerima insentit selama satu tahun 2022 tiba-tiba Erdi bendahara Tiyuh Kibang Tri Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat-Lampung. Mendadak membagikan insentif guru ngaji Kamis (12/01/2023) sekira jam 11,00 WIB.
Kabar diterima wartawan media ini via telepon sekira jam 12 , 30 WIB, dari anggota Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) yang mendampingi Para guru ngaji dan Linmas Tiyuh Kibang Tri Jaya,yang menuntut insentif yang di anggarkan dari Dana Desa ( DD ) tahun 2022 tak sampai ke tangan mereka.
Junaedi anggota LBH Menyampaikan kepada wartawan bahwa sekira jam 11, 30 WIB mendapat kabar dari dua guru ngaji PT dan RT, mendadak Erdi bendahara tiuh membagikan dana insentif guru ngaji dengan mendatangi satu demi satu para guru ngaji.
Untuk mengali informasi yang lebih akurat wartawan mencoba menghubungi guru ngaji PT dan RT melalui telpon selular terkait informasi dari Junaedi.
” Benar pak Tadi sekira jam 10,30 bendahara tiyuh Erdi mendadak datang kerumah saya dan memberikan insentif guru ngaji kepda istri saya yang nilainya kurang lebih Rp 200,000 selama satu tahun dan istri saya disuruh teken itu pun saya tidak tau karena saya tidak dirumah,” Kata PT.
Selanjutnya wartawan menghubungi RT guru Taman pendidikan Alquran ( TPA ) dan RT menjelaskan bahwa sekira jam 11 Erdi bendahara tiuh mendatanginya dan menyerahan uang Rp 200,000 Erdi meminta RT untuk tandatangan.
Dari konfirmasi wartwan kepada guru ngaji yang menerima uang insentif kurang lebih Rp 200,000 per tahun wartawan berusaha menghubungi Junaedi,untuk mendapat keterangan terkait dana insentif Rp 200,000 per orang dalam satu tahun tersebut sesuai tidak dengan rencana angaran belanja (RAB) tiuh kibang tri yang SPJ nya sudah diserahkan ke dinas Inspektorat setelah bertemu, Junaedi menerangkan kepada wartawan.
” Tadi saya telpon Erdi bendahara tiyuh,dia menerangkan disuruh kepala tiyuh Asrofi untuk menyerahkan sejumlah uang kepada guru ngaji dan Erdi membenarkan telah memberikan uang kepada para guru ngaji kurang lebih Rp 200,000 per orang tapi ketika saya bertannya berapa guru ngaji yang dapat dan apakah uang itu insentif dari dana DD, Erdi seperti orang kebingungan dan takut hanya menjawab saya serahkan uang itu pada hari kamis ini (12/01/2023) pak,” Ucap Junaedi menirukan ucapan Erdi.
Masih menurut keterangan Junaedi selaku pendamping dan penerima kuasa dari guru ngaji dan linmas kibang tri jaya,” Banyak Kejanggalan yang terjadi terkait dugaan kepala tiyuh Asrofi menyelewengkan dana insentif 2022.
Menurut data insentif guru ngaji jelas tertulis di RAB Rp 7,200,000 dibagi 12 guru ngaji seharusnya Rp 600,000 per orang ,dalam satu tahun akan tapi dari keterangan PT dan RT guru ngaji rata-rata hanya menerima Rp 200,000 selama tahun 2022 itu pun diberikan sudah di bulan januari 2023.”
Kembali junaedi mengatakan ” Saya akan mendampingi para guru ngaji dan linmas sampai mendapatkan haknya, dan akan segera berkordinasi dengan Inspektorat dan Unit Tipidkor Polres Tulang Bawang Barat agar segera mengungkap kemana larinya dana insentif yang sudah direalisasikan di tahun angaran 2023 melalui rencana anggaran belanja tiyuh bisa belum sampai kepada yang berhak, subhanalloh mas guru ngaji itukan bukan bekerja dengan manusia iklas hanya mengharap rido alloh kok tega seperti itu semoga saja kepala tiyuh Asrofi segera sadar dan diberi hidayah,” Pungkasnya. (JI/*)