NUSAN.ID – Salah satu yang Mewakili Kabupaten Lampung Selatan Kepala Desa Triharjo Kecamatan Merbau Mataram Santoso melakukan kunjungan ke negeri Cina.
Bersama rombongan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kades Triharjo bersama 21 Kepala Desa di Indonesia terbang ke Cina untuk belajar tata kelola pemerintahan, pembangunan pedesaan, dan pemanfaatan teknologi pertanian.
Santoso kepala Desa Triharjo mengaku sangat bersyukur dapat menjadi salah satu wakil dari kabupaten Lampung Selatan bisa melakukan kunjungan Benchmarking Study 2025 ke negeri Cina.
Menurutnya, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Kedutan Besar Tiongkok di Indonesia melakukan kerja sama dalam bentuk kegiatan 5 Village Head Bechmarking yang dilakukan sejak 30 Oktober hingga 5 November 2025.
Kunjungan yang diikuti 22 Desa yang ada di Indonesia ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah desa yang ada di Indonesia.
Sebelum berangkat ke Cina, para kepala desa diberikan pembekalan terlebih dulu di Jakarta.
”Kegiatan Benchmarking Study 2025 ke Cina untuk belajar tata kelola pemerintahan, pembangunan pedesaan, dan pemanfaatan teknologi pertanian modern di Tiongkok. Ada tiga kota dan lima desa yang dikunjungi, diantaranya Benjing, Wefaing dan Yantai,” kata Santoso, selasa (11-11-2025)
Selama satu pekan di Tiongkok, ia mengaku banyak hal yang bisa dipetik mulai dari tata kelola pemerintahan desa.
Desa di Cina yang hanya berpenduduk sekitar 200 KK dan bisa berkembang dan maju.
Contohnya, Desa Shixia memanfaatkan pengembangan potensi desa untuk dijadikan industri pariwisata dan Desa Cuilingxi yakni penerapan model koperasi, petani, dan perusahaan.
”pengalaman dan hasil kunjungan yang kami lakukan insyaAllah dapat kita terapkan di desa Triharjo, diharapkan Desa Tribarjo dapat lebih berkembang,”tambahnya.
Update kegiatan kunjungan Benchmarking Study 2025 :
1. Waktu dan Peserta: Kegiatan benchmarking Kepala Desa ke Tiongkok Angkatan ke 5 diselenggarakan dari tanggal 30 Oktober hingga 5 November 2025. Acara ini melibatkan partisipasi 22 kepala desa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
2. Penyelenggara dan Koordinasi : Program ini diinisiasi oleh Kedutaan Besar Tiongkok sebagai panitia utama, yang bekerja sama dengan Ministry of Agriculture and Rural Affairs of the People’s Republic of China (MARA). Koordinasi kegiatan ini dilakukan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia.
3. Destinasi Kunjungan: Beberapa lokasi yang menjadi tujuan kunjungan benchmarking ini termasuk Ibu Kota Beijing, Kota Weifang, Kota Longkou, dan Kota Penglai.
4. Tujuan dan Fokus Pembelajaran: Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membina kerja sama di bidang pembangunan desa dan pertanian antara Indonesia dan Tiongkok, melalui proses pertukaran pengalaman dan wawasan. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk mempelajari praktik-praktik revitalisasi desa serta berbagai inovasi di sektor-sektor kunci. Materi yang dipelajari mencakup teknologi pertanian ramah lingkungan, pengembangan pertanian berbasis sains, sistem irigasi yang hemat air, model peternakan terintegrasi dan berkelanjutan, pemanfaatan limbah ternak sebagai sumber energi atau pupuk, pengembangan industri unggulan di tingkat desa, serta strategi pemberdayaan komunitas desa.
5. Manfaat yang Diharapkan: Melalui kegiatan ini, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan di Tiongkok. Adopsi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menciptakan lebih banyak peluang kerja. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, serta mendukung terciptanya desa-desa yang lebih modern, berkelanjutan, dan inklusif di masa depan.
6. Pembiayaan: Seluruh biaya operasional dan pelaksanaan kegiatan ini sepenuhnya menjadi tanggungan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia.(*)


















