NUSAIN.ID, MOROWALI – KPU Morowali melaksanakan Pendidikan Pemilih kepada kaum milenial yang di laksanakan di Grand kafe Bente,Bungku, Minggu, (11/12/2022).
Kegiatan yang diberi judul MESARITA PEMILU dengan tema Pemilu dan Pemilih Milenial dipandu oleh Abdul Samad selaku anggota KPU Morowali dan juga sebagai Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Morowali.
Kata Abdul Samad, melalui rilisnya menyampaikan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber DR. Sahran Raden, S.Ag, SH, MH selaku Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Tengah yang juga sebagai Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Provinsi Sulawesi Tengah serta Nur Safitri Lasibani, S.IP yang saat ini menjabat sebagai Direktur Yayasan Sikola Mombine.
Dalam Materinya, Sahran sapaan akrabnya mengemukakan bahwa pemilih Milenial adalah pemilih dengan usia antara 17 – 37 tahun dan memiliki jumlah pemilih yang signifikan dibandingkan jumlah pemilih pada basis lain. Bahkan diperkirakan pada Pemilu tahun 2024 bisa mencapai 60 % dari total jumlah pemilih.
Lebih lanjut Sahran menyampaikan bahwa, tentu dengan jumlah pemilih yang sangat besar itu diharapkan para pemilih Milenial yang diketahui memiliki sifat yang kritis dapat memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi dari calon atau peserta Pemilu.
” Ayo kaum Milenial mari kita hindari Money Politik dan mau mendaftar menjadi Penyelenggara Pemilu baik di tingkat PPK, PPS maupun KPPS,” Ucap Sahran kepada peserta Mesarita Pemilu Kabupaten Morowali.
Sementara itu, Nur Safitri Lasibani dalam materinya menyampaikan “Bahwa pemilih Milenial memiliki ciri yang salah satunya adalah cuek dengan urusan politik, bahkan menganggap bahwa urusan politik adalah urusan orang tua, sehingga alumni Universitas Tadulako (Untad) ini mengajak seluruh peserta untuk melek politik,” kata Lasibani.
Lebih lanjut, Direktur segudang prestasi yang sangat Milenial ini mengingatkan agar para peserta sebagai pemilih Milenial tidak hanya sebagai kelas pemilih pendulang suara bagi para peserta Pemilu.
“Kalian adalah pemilik suara potensial dan menentukan ,pemilih pemula adalah pemilih yang berpotensi untuk di tingkatkan partisipasi keikutsertaan dalam pemilu.”
Kegiatan Mesarita Pemilu di ikuti oleh peserta dari Universitas Tadulako 2 (Untad 2) Morowali, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Morowali, perwakilan OSIS SMA Negeri 1 Bungku, SMA Negeri 2 Bungku, SMA Pertambangan Bungku serta MAN Morowali. (Rhm)